Inovasi Pendidikan

MAKALAH
PEMIKIRAN PENDIDIKAN
“INOVASI PENDIDIKAN”


DI SUSUN OLEH:
JARAB THORIQUL IKROMA
0953037

DOSEN PEMBIMBING
KURNIAWAN

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
2011
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur selalu dan senantiasa terucap kepada sang khalik yang telah memberikan kita semua berbagai nikmat yang tak terhitung dan takkan mampu manusia seluruhnya untuk menghitugnya. Teristimewa nikmat yang telah diberikan-Nya pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana ini tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semogaselalu tercurah buat manusia teragung yang telah diagungkan oleh yang Maha Agung sehingga keagugannya menjadikan manusia lemah ini dapt mencapai hiadayah.
Makalah kami ini membahas tentang inovasi pendidikan yang merupakan tugas pada mata kuliah pemikiran pendidikan dengan judul inovasi pendidikan. Ucapan terima kasih setulusnya pada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penulisan makalah kami ini tentu terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan, karenanya kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan demi kebaikan dimasa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat kami

Penyusun





A. PENDIDIKAN DAN INOVASI
1. Definisi inovasi
Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.

Inovasi > Membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru
Discovery/Invention > penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya
Amabile et al. (1996) mendefinisikan inovasi yang hubungannya dengan kreativitas adalah :
Inovasi berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi juga kadang diartikan sebagai penemuan, namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau invention (invensi). Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Sedangkan invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia.
Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Maka dapat ditarik kesimpulan Ibahwa Inovasi pendidikan adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi dunia pendidkan. Contoh bidangnya adalah Managerial, Teknologi, dan Kurikulum
Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang.
Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan.
Nicolaus Copernicus memerlukan waktu yang bertahun-tahun guna melakukan pengamatan dan perhitungan untuk menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, bahwa planet-planet lain juga berputar mengelilingi matahari. Kesalahan besar yang ia lakukan adalah bahwa ia yakin semua planet termasuk bumi dan bulan mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran. Penemuan ini menggugah Tycho Brahe melakukan pengamatan lebih teliti terhadap gerakan planet. Data pengamatan kemudian membuat Johanes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat. Penemuan ketiga tokoh tersebut merupakan “discovery”. Sedangkan sedangkan invent yang dalam kamus didefinisikan sebagai menciptakan sesuatu yang baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Contoh invention adalah penemuan Thomas Alva Edison (1847-1931), yaitu penemuan perekam suara elektronik, penyempurnaan mesin telegram yang secara otomatis mencetak huruf mesin, mesin piringan hitam, dan pengembangan bola lampu pijar.
Inovasi diartikan penemuan dimaknai sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah tertentu. Dalam inovasi tercakup discovery dan invensi.
Inovasi diartikan sebagai apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima pembaharuan, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.
Inovasi dapat menjadi positif atau negatif. Inovasi positif didefinisikan sebagai proses membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan dengan memperkenalkan sesuatu yang baru yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Sedangkan inovasi negatif justru sebaliknya.
Inovasi dalam ekonomi, didefinisikan sebagai; mengenalkan barang baru dimana para pelanggan belum mengenalnya atau kualitas baru dari sebuah barang;
1. Mengenalkan metode produksi baru yang dibutuhkan, ditemukan melalui serangkaian uji coba ilmiah;
2. Membuka pasar baru, dimana perusahaan sejenis tidak memasukinya, baik pasar tersebut ada atau belum ada ketika perusahaan memasukinya;
3. Menguasai sumber bahan baku baru untuk industru barang;
4. Menjalankan organisasi baru, seperti menciptakan monopoli, atau membuka monopoli perusahaan lain.
2. Tipe inovasi
Ada lima tipe inovasi menurut para ahli , yaitu;
a. Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer, kendaraan bermotor, dsb;
b. Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya;
c. Inovasi pemasaran;
d. Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi;
e. Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.

3. Sumber inovasi
Terdapat dua sumber utama inovasi, yaitu :
a. Secara tradisional, sumbernya adalah inovasi fabrikasi. Hal tersebut karena agen (orang atau bisnis) berinovasi untuk menjual hasil inovasinya.
b. Inovasi pengguna; hal tersebut dimana agen (orang atau bisnis) mengembangkan inovasi sendiri (pribadi atau di rumahnya sendiri), hal itu dilakukan karena produk yang dipakainya tidak memenuhi apa yang dibituhkannya.
4. Tujuan inovasi
Tujuan inovasi yang paling utama ialah :
a. Meningkatkan kualitas;
b. Menciptakan pasar baru;
c. Memperluas jangkauan produk;
d. Mengurangi biaya tenaga kerja;
e. Meningkatkan proses produksi;
f. Mengurangi bahan baku;
g. Mengurangi kerusakan lingkungan;
h. Mengganti produk atau pelayanan;
i. Mengurangi konsumsi energi;
j. Menyesuaikan diri dengan undang-undang;
5. Kegagalan inovasi
Tidak semua inovasi dapat berhasil sesuai dengan apa yang di inginkan, terkadang sebuah inovasi dapat merusak semuanya. Hasil survei menunjukkan, lebih dari 3000 ide bara hanya satu yang sukses. Kegagalan haruslah di identifikasi sedini mungkin ketika sedang dalam proses berlangsung. Karena, kegagalan inovasi dapat menghilangkan sejumlah investasi, menurunkan kinerja, memunculkan sikap penolakan masyarakat yang besar dan sikap sinis. Walau terkadang inovasi yang gagal tersebut seringkali menyimpan potensi yang besar.


6. Inovasi Manajemen
Maksud dari inovasi manajemen adalah inovasi dalam proses menjalankan pengaturan organisasi. Langkah pertama yang perlu dilakukan menghasilkan ide perubahan mengenai produk atau proses. Untuk menghasilkan ide yang brilian dapat dialakukan denhan proses observasi, pengamatan masalah, mancari informasi melalui media baik cetak maupun elektronik, seperti membaca buku, majalah, buku, koran, internet, televisi, radio dan sebagainya.
Setelah menemukan ide yang tepat maka dilakukan proes pengembangan. Proses pengembangan ide bertumpu pada prototipe ide dan pengujian. Fase akhir adalah realisasi dan pada banyak kasus dinamakan eksploitasi dan pemakai mengadakan evaluasi.
7. Inovasi Sarana dan Prasarana
Dalam hal ini iovasi sarana dan prasarana mengacu pada tupoksi lembaga dan peraturan perundangan yang berlaku yaitu, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional NO. 20 tahun 2003 dan standar nasional pendidikan PP 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan kriteria minimal pada ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboraturium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran (termasuk diklat) termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlangkapan lain yang diperlukan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
8. Restrukturisasi Kelas Berbasis Teknologi
Pembelajaran tidak lagi hanya sebagai proses tranfer pengetahuan, maka perlunya bentuk baru yang relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Pemanfaatan teknologi informasi adalah basis dalam pengembangan pembelajaran didalam kelas, baik dalam pengaturan kelas dengan basis teknologi sesuai dengan usia murid. Sehingga, dalam proses pembelajaran para siswa mampu menemukan kenyamanan dan kemudahan dalam proses belajar.
B. KAREKTERISTIK DAN PROSPEKTIF INOVASI
Everet Rogers mengemukakan ada lima karakteristik inovasi :
1. Keunggulan Relatif (Relative Advantage)
Keunggulan relatif adalah derajat suatu inovasi dianggap lebih baik dan unggul dari yang telah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti dari segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, dan kepuasan. Akan semakin cepat inovasi tersebut didopsi apabila pengadopsi dapat merasakan keunggulan relatif dari inovasi tersebut.
2. Kompatibilitas (Compatibility)
Kompatibilitas adalah derajat dimana sebuah inovasi dianggap konsisten dengan nlai-nilai yang berlaku, pengamalan masa lalu, dan kebutuhan mengadopsi. Maka apabila sebuah inovasi tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku maka akan sulit untuk diadopsi sebagaimana inovasi yang sesuai atau compatebel (compateble).
3. Kerumitan (complexity)
Kerumitan disni maksudnya sebuah inovasi yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi ada yang sangat mudah dipahami dn dijalankan, namun ada pula yang sulit atau rumit untuk dipahami. Semakin mudah inovasi tersebut dipahami maka akan semakin cepat diadopsi.
4. Kemampuan diujicobakan (Triability)
Kemampuan diujicobakan adalah derajat dimana sebiah inovasi dapat diuji coba sampai batas tertentu. Inovasi yang dapat diuji cobakan dalam keadaan yang sesungguhnya biasanya lebih mudah dibaningkan dengan inovasi yang tidak dapat diuji coba dalam keadaan yang sesungguhnya. Jadi agar dapat lebih mudah untuk diadopsi maka sebuah inovasi harus mengemukakan keuggulannya.
5. Kemampuan untuk diamati (observability)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat diamana hasil sebuah inovasi dapat diliahat oleh semua orang. Semakin jelas orang melihat hasil dari sebuah inovasi, maka semakin mudah orang lain untuk mengadopsi iovasi tersebut.
Maka semakin besarkeunggulan relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, dan semakin kecilnya kerumitan akan mempercepat pengadopsian inovasi tersebut.
Ada empat faktor yang mempengaruhi proses keputusan inovasi :
a. Struktur Sosial (sosial structure)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rogers dan Kincaid di Korea menunjukkan bahwa adopsi suatu inovasi dipgaruhi oleh karakteristik individu dan juga sistemsosial tempat individu tersebut berada.
b. Norma Sistem (system norms)
Norma adalah suatu pola prilaku yang dapat diterima oleh semua anggota sistem soial yang berfungsi sebagai panduan atau standar bagi semua anggota sistem sosial. Sitem norma ini juga dapat menghambat penerimaan sebuah ide baru. Maka penerimaan suatu ide akan tergantung pada norma sistem yang berlaku.
c. Pemimpin Opini (opinion leaders)
Maksudnya adalah orang orang tertentu yang dapat dan mampu mempengaruhi sikap orang lain secara informal dalam suatu sistem sosial. Dalam hal ini pemimpin ini sebagai pengambil keputusan apakah ide inovasi itu diterima atau di tolak.
d. Agen Perubah (change agent)
Agen peuba ini hampir sama dengan pemimpin opini dalam hal mempengaruhi orang lain, namun agen peubah lebih bersifat formal yang di tugasi untuk mempengaruhi kliennya.

C. WUJUD DAN BENTUK INOVASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Kegiatan yang harus dilakukan guru alam belajar-mengajar, antara lain menyangkut perumusan tujuan, pemilihan bahan ajar, metoda dan alat bantu mengajar, kegiatan pelajar, evaluasi hasil belajar, dan manajemen pembelajaran. Beberapa aktifitas tersebut dapat dibantu dengan menggunakan hasil-hasil inovasi dan teknologi. Banyak sekali wilayah dalam pendidikan yang berpeluang untuk memanfaatkan hasil-hasil teknologi, karena berbagai aspek kehidupan, inovasi dan teknologi sudah mampu menjawab kebutuhan manusia untuk berkembang. Pemanfaatan inovasi dan teknologi dalam bidang pendidikan dapat dikategorikan menjadi beberapa bentuk yaitu :
1. Penerapan inovasi dan teknologi pendidikan dalam bentuk sistem pendidikan
Inovasi dan teknologi pada tataran ini menjangkau era kebijakan penyelenggaraan proses pendidikan. Contoh dari pemanfaatan inovasi dan teknologi pelaksanaan sistem Cara Belajar Pelajar Aktif (CBSA), Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), atau penembahan jam belajar di sekolah. Pada tataran ini inovasi dan teknologi diterapkan secara massal karena mengarah pada sistem.
2. Penerapan inovasi dan teknologi pada media belajar dan mengajar
Inovai dan teknologi pada tataran ini menjangkau area yang lebih sempit, yaitu merujuk pada penyelenggaraan proses pendidikan berupa proses belajar mengajar di sekolah, penerapan yang dilakukan adalah elaborasi hasil teknologi sebagai media belajar di sekolah, misalnya Computer Assisted Instruction (CAI), alat-alat canggih berupa audio visual, alat-alat permainan edukatif atau media cetak berupa buku-buku serta pengadaan alat-alat labotarium yang berkualitas.
3. Pemanfatan komputer sebagai media bantu belajar mengajar matematika dan IPA
Komputer dewasa ini telah dilengkapi dengan kemampuan yang tak tertandingi oleh peralatan lain, baik dari segi keceptan maupun keluwesan penggunaannya. Dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan, tidak salah jika komputer menjadi pilihan tepat sebagai media pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang dapat dibantu dengan berbagai fasilitas di dalam komputer adalah matematika dan IPA atau MIPA.
Diamping cara ini sangat memerlukan waktu dan tenaga yang banyak, cra-cara seperti ini dapat menyebabkan berbagai macam miskonsepsi. Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan tersebut, pelajar harus dibawa sedekat mungkin dengan peristiwa alam, misalnya dengan metode eksperimental atau metode demonstrasi. Dalam hal ini, komputer menjadi media yang cocok untuk menunjang pengajaran seperti itu. Namun, meskipun banyak keuntungan yang bisa diperoleh, upaya komputerisasi media pendidikan banyak menemui hambatan. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya guru yang mau dan mampu menyusun sebuah aplikasi presentasi atau program pembelajaran.
4. Program ekselerasi
Ekselerasi berarti percepatan, ini adalah inovasi tersendiri dalam pendidikan. Program ekselerasi memiliki kekhasan yang ditandai dengan adanya saling pengertian antara guru dan murid.
Program ekselerasimerupakan upaya untuk peningkatan mutu pendidikan dengan mewadahi kemampuan pelajar yang memiliki kemampuan lebih.
5. Pemanfaatan internet
Program ini sangatlah bermanfaat dalam dunia pendidikan, mengingat seiringprkembangan zaman kemudahan yang diberikan teknologi haruslah dimanfaatkan. Maka kemudahan yang didapat didalm belajar mmbantu pemahaman siswa pada materi pelajaran.
Internet juga dapat dimanfaatkan msalnya seperti kuliah online, SPMB, SPSB, dansebagainya yang dapat meringankan biaya yang apabila datang langsung maka akan lebih hal tentunya.
6. Penetapan teori belajar kuantum (Quantum learnimg)
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme). Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan. Para murid di dalam kelas dibuat menjadi nyaman. Musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih
jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi, ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni pengajaran sugestif bermunculan.
Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka mengasumsikan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik adalah materi”. “Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar.















KESIMPULAN
1. Inovasi berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi juga kadang diartikan sebagai penemuan, namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau invention (invensi). Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Sedangkan invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia.
2. Sumber inovasi adalah secara tradisional dan sumber pengguna.
3. Tujuan inovasi adalah meningkatkan segala kebaikan yang mungkin dan menghilangkan semua kemungkinan terburuk.
4. Inovasi memiliki karakter tersendiri yang harus dilaksanakan untuk mencapai yang terbaik
5. Bentuk inovasi yngb sesui dengan negara kita misalnya, pemanfaatan teknologi, kelas ekselerasi, belajar kuatum dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Kurrniawan.2011.Pemikiran pendidikan,STAIN curup
Danim,sudarwan.2002.Inovasi Pendidikan,Bandung:Pustaka Setia
Sudjana, nana dan Ahmad Rivai. 2003. teknologi pengajaran. Bandung: sinar baru Algensido.
Silberman, L. Melvin. 2006. Active learning. Bandung: Nusamedia
Inovation. Dalam situs http://WWW. Shafe.Tripod.com// Inov.htm