Iman dan Akhlak


Pengertian Iman dan Akhlaq
Pengertian Iman

Ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW yang paling fundamental adalah bertauhid kepada ke-Esaan Allah SWT, yang ditunjukkan dengan Kalimat Syahadat: "Laa Ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)". Kalimat mulia ini menjadi landasan dasar dan inti Islam, yang membedakan mana seorang Muslim, dan mana yang tidak beriman--yang menyekutukan Allah SWT).

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Iman adalah Engkau percya kepada Allah, Malaikat-malaikat-NYA, Kitab-kitab-NYA, Hari Kebangkitan/Kiamat, Qodlo dan Qodar atau kuasa-NYA." (HR. Bukhari). Iman, merupakan kuncipokok dalam membentuk ke-Islam-an seseorang; antara Iman dan Islam merupakan satu kesatuan yang saling mengisi. Iman tidak ada artinya tanpa amal saleh, dan amal saleh akan sia-sia jika tidak dilandasi Iman.

Seperti telah kita ketahui bahwa banyak hadist yang telah menjelaskan masalah Iman dan ciri-ciri keimanan, antara lain:

·         Iman itu mempunyai tujuh puluh cabang; mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah adalah yang paling utama, memindahkan duri yang mengganggu di jalan adalah yang paling ringan, dan malu adalah sebagian dari Iman.

·         Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

·         Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah menyakiti tetangga.

·         Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya.

·         Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata benar atau (jika tidak bisa) lebih baik diam.

·         Tidak lurus Iman seorang hamba sebelum lurus hatinya, dan tidak lurus hatinya sebelum lurus lidahnya.

 

Pengertian Akhlaq

Sebelum kita memahami pengertian akhlaq, baiklah jika kita perhatikan terlebih dahulu bahwa obyek dari akhlaq adalah manusia. Manusia adalah mahluk Allah yang diciptakan-Nya dengan sebaik-baiknya kejadian, diberiNya akal dan nafsu agar dia dapat memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk, yang memberi manfaat dan mudharat, mana yang halal dan mana yang haram, dan sebagainya.

Akhlaq adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syaria (hukum Islam), disebut Akhlaq yang mulia. Jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan akhlaq yang buruk.

Kata "akhlaq", secara etimologis berarti; 1) Tabiat, budi pekerti; 2) kebiasaan atau adat; 3) keperwiraan, kesatriaan; 4) agama; 5) kemarahan. Karena akhlaq merupakah suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka suatu perbuatan baru disebut akhlaq kalau terpenuhi beberapa syarat;

1.      Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang

2.      Perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipaksaan, pdipikirkan atau diteliti lebih dahulu, sehingga ia benar-benar merupakan suatu kebiasaan. Jika perbuatan itu timbul karena terpaksa atau setelah dipikirkan dan dipertimbangkan, atau dibuat-buat, tidak disebut akhlaq.

Akhlaq menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pad pembentukan dan pembinaan akhlaq yang mulia.

Sabda Rasulullah SAW; "Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia" (HR Ahmad, Baihaqi, dan Malik).

·         Mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang yang paling baik akhlaqnya. (HR Ahmad)

·         Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang paling baik adalah sesuatu yang paling banyak membawa manusia ke dalam srga (HR. Tirmizi).

Akhlaq Nabi Muhammad SAW biasanya juga disebut akhlaq Islam. Karena akhlaq ini bersumber dari Al Qur'an dan Al Qur'an datang dari Allah SWT, maka akhlaq Islam mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan Akhlaq Wa'diyah (ciptaan manusia).

Ciri-ciri itu antara lain:

1.      Kebaikan bersifat mutlak (al khairiyyah al mutlaqah), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan kebaikan yang murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat apapun.

2.      Kebaikan yang bersifat menyeluruh ( as-salahiyyah al-'amamah), yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat.

3.      Tetap, langgeng dan mantap yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat, atau perubahan kehidupan masyarakat.

4.      Kewajiban yang harus dipatuhi (a- ilzam al mustajab), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan hukum yang harus dilaksanakan, sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannya.

5.      Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah), karen Akhlaq Islam bersumber dari Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlaq ciptaan manusia.

Akhlaq yang mulia dan terpuji menurut ajaran Islam antara lain:

1.      BERANI, dalam segala hal yang positif, baik mengatakan dan membela kebenaran serta dalam menghadapi tantangan dan ancaman.

2.      ADIL, dalam memutuskan sesuatu tanpa membedakan kedudukan, status sosial ekonomi, maupun hubungan kekerabatan.

3.      BIJAKSANA, dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu.

4.      MENDAHULUKAN, kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.

5.      PEMURAH, dan suka menafkahkan hartanya, baik pada waktu lapang maupun pada waktu susah.

6.      IKHLAS, dalam melaukan setiap amal perbuatan semata-mata karena Allah SWT.

7.      CEPAT BERTOBAT, dan meminta ampun kepada Allah SWT jika melakukan sesuatu perbuatan dosa.

8.      JUJUR dan BENAR, adalah suatu sifat yang terpuji termasuk Akhlaq Mahmudah.

9.      TENANG, dalam menghadapi berbagai masalah, tidak berkeluh kesah, dan gundah gulana.

10.  AMANAH, dapat dipercaya baik terhadap Alla, sesama mahluk, dan terhadap diri sendiri.